Muadz Blog
Minggu, 29 September 2013
Senin, 23 September 2013
15 CARA MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK
Banyak orang bertanya-tanya bagaimana caranya para pemimpin bisa mengetahui caranya membuat keputusan terbaik, dalam kondisi di bawah tekanan?
Proses pengambilan keputusan terkadang didasari oleh pengalaman panjang menghadapi beragam situasi yang berbeda-beda. Selain itu, proses ini juga dipengaruhi tipe kepribadian, serta kegagalan yang tidak terprediksi. Proses ini adalah kemampuan memahami dan mengenali dampak dan akibat dari sebuah situasi, baik yang terjadi pertama kali maupun berulang.
BIOGRAFI DAHLAN ISKAN

Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.
Selasa, 03 September 2013
Tri Rismaharini, Walikota Tanpa Tanda Jabatan

Risma – begitu mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya ini akrab disapa – berpasangan dengan mantan Walikota Surabaya sebelumnya, Bambang Dwi Hartono yang kini menduduki posisi wakil walikota Surabaya.
cerpen pendidikan
Cerpen Tema Pendidikan - Kilasan Hati Pak Guru Ahmad
Terdengar
suara pintu ruang tamu diketuk. Entah siapa malam-malam begini bertamu. Pak
Ahmad melirik ke jam dinding yang tergantung. Jam 20.00. Hening sunyi di
kampung ini. Dibukanya pintu, terlihat beberapa anak muda dengan pakaian rapi.
Tersenyum sambil mencium tangan Pak Ahmad.
“Assalaamu ‘alaikum Pak. Maaf kami mengganggu istirahat Bapak,” salah seorang di antara mereka memberi salam dengan santun.
“Wa ‘alaikum salam. Eeh… Anto, Udin, Johan. Mari masuk. Sudah lama kalian tak berkunjung kemari. Bagaimana kabar kalian? Baik-baik saja kan?”
“Alhamdulillah, atas doa Bapak kami tetap dalam lindungan Allah.”
“Assalaamu ‘alaikum Pak. Maaf kami mengganggu istirahat Bapak,” salah seorang di antara mereka memberi salam dengan santun.
“Wa ‘alaikum salam. Eeh… Anto, Udin, Johan. Mari masuk. Sudah lama kalian tak berkunjung kemari. Bagaimana kabar kalian? Baik-baik saja kan?”
“Alhamdulillah, atas doa Bapak kami tetap dalam lindungan Allah.”
Senin, 26 Agustus 2013
Ide Untuk Indonesia
Indonesia memiliki produk yang bagus namun kesulitan dalam memproduksinya secara massal.
Indonesia bisa saja tidak kalah dengan negara-negara lain yang sudah memproduksi banyak barang, namun ada beberapa hal yang menjadikan produksi massal tersebut terhambat.
Sebenarnya, banyak prototipe yang sudah bermunculan hasil dari buah karya anak negeri, namun sayangnya belum dapat untuk diproduksi secara massal sehingga belum bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya di Indonesia.
Ini adalah tantangan kita, bagaimana caranya supaya teknologi yang kita buat bisa diproduksi secara massal
Selain masih belum dapat memroduksinya secara massal, sisi lain yang juga menghambat adalah rasa cinta akan produk negeri sendiri dari masyarakat Indonesia juga masih kurang.
Otomatis mereka tidak bisa meningkatkan perluasan teknologinya juga, karena kurangnya peminat. Kebanyakan lebih memilih produk luar negeri.
Oleh sebab itu sebaiknya masyarakat Indonesia mau menggunakan dan mencintai produk dalam negeri sehingga bisa melanjutkan proses produksi.
Itulah sebabnya mengapa banyak produk teknologi informasi dan komunikasi yang beredar di Indonesia masih produk impor.
Teknologi Indonesia dapat memberikan dampak terhadap masyarakat luas bila bisa masuk industri dan diproduksi secara massal.
Ini yang harus dipikirkan bagaimana meningkatkan teknologi dalam negeri sendiri. Dan ini harus dilakukan,
Indonesia bisa saja tidak kalah dengan negara-negara lain yang sudah memproduksi banyak barang, namun ada beberapa hal yang menjadikan produksi massal tersebut terhambat.
Sebenarnya, banyak prototipe yang sudah bermunculan hasil dari buah karya anak negeri, namun sayangnya belum dapat untuk diproduksi secara massal sehingga belum bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya di Indonesia.
Ini adalah tantangan kita, bagaimana caranya supaya teknologi yang kita buat bisa diproduksi secara massal
Selain masih belum dapat memroduksinya secara massal, sisi lain yang juga menghambat adalah rasa cinta akan produk negeri sendiri dari masyarakat Indonesia juga masih kurang.
Otomatis mereka tidak bisa meningkatkan perluasan teknologinya juga, karena kurangnya peminat. Kebanyakan lebih memilih produk luar negeri.
Oleh sebab itu sebaiknya masyarakat Indonesia mau menggunakan dan mencintai produk dalam negeri sehingga bisa melanjutkan proses produksi.
Itulah sebabnya mengapa banyak produk teknologi informasi dan komunikasi yang beredar di Indonesia masih produk impor.
Teknologi Indonesia dapat memberikan dampak terhadap masyarakat luas bila bisa masuk industri dan diproduksi secara massal.
Ini yang harus dipikirkan bagaimana meningkatkan teknologi dalam negeri sendiri. Dan ini harus dilakukan,
Langganan:
Postingan (Atom)